Wednesday, March 18, 2009

watak wanita menurut tanggal lahir nya

Watak Perempuan Menurut Tanggal Lahirnya
Tanggal 1.

Berwatak keras, kemauannya sulit dibelokkan. Umumnya
sangat setia kepada pasangannya, selalu menepati janji
dan mencintai suaminya sepenuh hati sampai mati. Sisi
negatifnya adalah mudah putus asa, gampang menyerah,
dan sulit melupakan kegagalan yang
dialaminya.

Tanggal 2.

Pandai bergaul dan tidak membosankan sehingga
perempuan ini selalu mempunyai banyak teman.
Jika ia menikah biasanya mempunyai banyak anak.

Tanggal 3.

Berkemauan keras, suka marah tapi cuma sebentar dan
tidak pendendam. Ia tidak akan membalas
walaupun disakiti orang lain karena sifatnya yang
pemaaf. Selain itu ia tipe perempuan yang setia.

Tanggal 4.

Pendiam tapi banyak akal. Otaknya berisi dan daya
ingatnya tinggi, sehingga kebanyakan perempuan
yang lahir tanggal 4 mencapai prestasi akamedis yang
tinggi.

Tanggal 5.

Umumnya banyak bicara dan suka gosip. Mudah marah dan
biasanya kalau marah tangannya ikut 'bicara'. Jika
menikah perempuan ini akan membuat keluarganya
kaya dan ia sama sekali tidak kikir, suka mendermakan
hartanya.

Tanggal 6.

Wataknya pelupa dan ceroboh, karena itu tidak heran
jika sering mendapat marah atau teguran. Akan tetapi
ia perempuan yang rajin dan tekun serta tidak pernah
mengeluh.

Tanggal 7.

Pendiam dan hanya bicara seperlunya. Ia juga tipe
setia walapun pasangannya tidak terlalu
memperhatikannya.
Sisi negatifnya adalah pemalas.

Tanggal 8.

Selalu berpikir panjang sebelum memutuskan atau
melakukan sesuatu. Sangat
taat terhadap ajaran agama yang dianutnya. Setia
kepada suami tapi tidak sayang kepada mertua.

Tanggal 9.

Berhati keras sehingga sulit dinasehati dan selalu
menuruti kemauannya sendiri.
Ia juga mudah marah, mudah tersinggung, tapi mudah
pula melupakannya.

Tanggal 10.

Berwawasan luas dan selalu mempertimbangkan baik buruk
dalam melakukan sesuatu. Ia tidak suka membicarakan
kejelekan orang lain. Mempunyai sifat
pelupa, walaupun masih muda usia.

Tanggal 11.

Menjunjung tinggi sopan santun dan selalu menghormati
orang yang lebih tua.
Penuh pertimbangan dalam melakukan sesuatu dan tidak
menyukai pertengkaran. Perempuan ini tidak mudah
tersinggung; jika ada orang yang mengkritiknya, ia
malah sangat berterimakasih.

Tanggal 12.

Pendiam tapi mudah marah. Menyukai berbicara tentang
kebaikan dan kebajikan, akan tetapi cara bicaranya
sering menggunakan kata-kata yang tajam sehingga
banyak orang menjadi tersinggung.

Tanggal 13.

Pembohong dan suka berdusta. Juga keras kepala, karena
itu sukar untuk dinasehati. Tetapi ia perempuan
yang rajin bekerja dan hemat. Sayangnya ia juga pelit.

Tanggal 14.

Pandai bicara yang menarik perhatian orang sehingga
banyak teman. Hatinya sendiri juga baik, tidak
sombong, tidak suka berprasangka dan selalu berbicara
dan berpikir hal yang baik-baik saja.

Tanggal 15.

Pandai memecahkan persoalan dengan pikirannya yang
berwawasan luas. Ia juga ulet dan tidak mudah putus
asa. Jika disakiti, perempuan ini lebih suka
memaafkannya daripada balas dendam.

Tanggal 16.

Supel dan ramah sehingga banyak teman. Dalam bergaul
suka sekali membicarakan orang lain. Selain itu ia
mudah lupa dan suka bermalas-malasan.

Tanggal 17.

Sifatnya yang sabar, cinta damai, dan suka memaafkan
kesalahan orang lain membuatnya disayang keluarga
dan teman-temannya. Perempuan ini juga penuh
pertimbangan sebelum melakukan sesuatu agar tidak
menyesal di kemudian hari.

Tanggal 18.

Bergaya hidup mewah. Suka akan barang-barang bermerek
dan mahal. Sangat rajin bekerja dan ulet, sayang suka
berbohong.

Tanggal 19.

Perempuan ini selalu berusaha keras untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya.
Tapi jika akhirnya tidak tercapai, ia bisa menerimanya
dengan pasrah. Ia juga mudah tersinggung.

Tanggal 20.

Kurangnya kepercayaan diri membuatnya mudah dihasut
sehingga sering melakukan sesuatu yang di luar
kesadarannya. Ia juga mudah putus asa dan
pelupa.

Tanggal 21.

Pandai menilai karakter orang lain, tapi kemudian
menggunakannya sebagai bahan gosip untuk menarik
perhatian teman-temannya. Perempuan ini mempunyai
pendirian yang kuat sehingga tidak mudah dipengaruhi.

Tanggal 22.

Suka membaca dan bertanya membuatnya kaya akan
pengetahuan. Cenderung pendiam dan secara
diam-diam menilai karakter orang-orang di sekitarnya.
Ia hanya mau bicara tentang hal yang benar-benar
diketahuinya atau dipahaminya.

Tanggal 23.

Suka bercanda sehingga orang lain sering bingung kapan
ia serius dan kapan tidak. Walaupun begitu ia juga
mudah marah kalau tersinggung walaupun jarang. Ia juga
tipe perempuan yang setia.

Tanggal 24.

Pandai mengatur keuangan dan suka memberi nasehat
kepada teman atau anggota keluarga yang berbuat
kesalahan. Ia rajin bekerja dan tidak suka gosip.

Tanggal 25.

Berpikir positip, logis dan berpandangan luas.
Perempuan ini menyukai hal-hal yang praktis dan tidak
suka hal-hal yang berbau takhayul. Ia suka membantu
orang yang membutuhkannya.
Sifat negatifnya sulit memaafkan kesalahan orang lain
dan juga dirinya sendiri.

Tanggal 26.

Perempuan ini pekerja yang giat. Ia tidak bisa diam,
apa yang biasa dikerjakan, ia kerjakan dengan
semangat.
Sayangnya ia agak ceroboh dan seringkali gegabah dalam
mengambil keputusan.

Tanggal 27.

Pandai membedakan baik dan buruk, sehingga ia menjadi
jarang membuat keputusan yang salah. Ia menjadi
tempat mencari nasehat bagi teman-teman dan
kerabatnya. Ia juga pandai menilai sifat orang lain

Tanggal 28.

Sangat berbakat dalam memanfaatkan uang untuk
berbisnis. Kepandaiannya berbicara mendukung bakatnya
tersebut. Namun ia kurang tabah dalam
menghadapi cobaan.

Tanggal 29.

Agak pembosan dan kurang setia terhadap suaminya. Tapi
selalu disayang oleh anak-anaknya dan berhasil
mendidik mereka. Perempuan ini selalu tegar menghadapi
cobaan dan pandai
menyelesaikan masalah.

Tanggal 30.

Banyak rejekinya walaupun bukan pekerja keras. Suka
membagi-bagikan rejekinya kepada orang yang
membutuhkannya. Tapi ia tidak suka dibohongi.

Tanggal 31.

Mempunyai bakat seni yang luar biasa dan umumnya
menjadi orang terkenal setelah mengembangkan
bakatnya tersebut. Mudah bosan dan selalu mencari
sesuatu yang lain dari yanglain. Agak pemilih dalam
berteman, tapi begitu berteman biasanya awet sampai
tua.


Monday, March 9, 2009

Apakah bedanya? memulyakan benda atau menyembah nya.

BENDA BERTUAH DI MULYAKAN YES...!!!!

DI SEMBAH NO...!!!! ..::





Benda bertuah adalah benda biasa atau benda antik yang memiliki energi gaib yang bisa digunakan keperluan apapun sesuai khendak si pembuat, seperti kekebalan, pengasihan, kedudukan dan sebagainya. Benda bertuah ini memiliki tiga kategori yang pertama benda bertuah hasil pengisian atau sering disebut dengan benda afirmasi kedua benda bertuah asli hasil penarikan alam gaib dan yang terakhir adalah benda alam yang tercipta dengan sendirinya dan memiliki kekuatan murni dari alam.

Benda bertuah hasil pengisian adalah benda biasa apapun (bisa batu permata, ballpoin, gunting, sapu lidi dan sebagainya) yang diisi oleh orang yang berilmu (ghaib) tinggi, tingkat kadar kekuatan energinya-pun tergantung dengan si pembuat pusaka tadi.

Benda bertuah asli alam gaib merupakan benda pusaka yang diambil dari alam gaib. Pada dasarnya benda kategori ini juga merupakan hasil pengisian dari si pembuat pusaka namun bukan pengisian layaknya pusaka jaman sekarang, pengisian benda asli lebih dikategorikan pengisian dengan jalan pendekatan kepada Tuhan YME sehingga energi yang dihasilkan berupa energi berkah sehingga secara tidak langsung tapi pasti benda ini memiliki daya energi yang luar biasa, dikarenakan energinya dan tingkat spiritual si pembuat yang tinggi sehingga kekuatannya bisa dibilang pilih tanding, sampai-sampai benda ini muksa atau hilang dan masuk kealam gaib.

Benda Alami adalah benda alam yang tercipta sebagai bukti salah satu kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, benda semacam ini bukanlah benda hasil dari pengisian seperti pada kategori kedua benda diatas, benda alami asli tercipta dengan sendirinya tanpa rekayasa dari manusia bentuknya-pun sama seperti benda lain yang ada di atas bumi seperti bambu petuk, kayu stigi, galih kelor, bambu patil lele, batu muda, kol buntet, galih asem dan sebagainya.

Banyak kalangan berpendapat bahwa memiliki, menyimpan dan merawat benda bertuah adalah syirik. Semua tergantung dari siapa yang menyikapinya sebab para nabi saja memiliki benda bertuah seperti nabi musa dengan tongkatnya, nabi sulaiman dengan cincinnya dan rosululloh pun menggunakan cincin (khatim).

Lantas bagaimana menyikapi benda bertuah tersebut agar tidak salah dan menjerumuskan kita sebagai pemilik benda tersebut?. Benda bertuah bukanlah benda sembarangan layaknya benda bisa, setiap benda bertuah memiliki khadam.

Layaknya manusia khadam juga menginginkan dirinya di hormati dan mulyakan, tetapi jangan sampai menghormati benda dan khadam tersebut membuat kita lupa bahwa benda tersebut adalah ciptaan Tuhan YME.

Sama seperti anda ketika ada presiden atau kyai di rumah anda, anda pasti akan memulyakannya dengan mencium tangannya, menyediakan tempat yang istimewah, makanan yang mewah dan lain sebagainya, apakah hal semacam ini dinamakan menyembah? tentu tidak.. memulyakan bukan berarti menyembah.

Sama seperti benda bertuah, di beri warangka yang bagus, di mandikan setiap bulan atau setiap tahunnya, di beri wewangian, di letakkan di tempat yang istimewa bukan berarti anda menyembah benda tersebut hanya sebatas memulyakan benda tersebut.

Jadi intinya jangan sampai keliru antara memulyakan benda bertuah dan menyembah benda bertuah, karena yang layak disembah hanyalah Tuhan YME yang telah menciptakan anda dan benda bertuah tersebut.


sekali lagi gunakan prinsip

BENDA BERTUAH DIMULYAKAN YES...!!!

DISEMBAH NO...!!!

 



















Perbedan anatar ijazah ilmu dan Pengisian

APA PERBEDAAN ANTARA PENGISIAN DAN PENGIJAZAHAN?



Mungkin kita pernah mendengar atau mungkin membaca di artikel, di koran, website atau iklan klenik tentang kata-kata "pengijazahan akbar hizb, pengijazahan asmak, pengisian ilmu A, pengisian ilmu B" dan pengijazahan atau pengisian ilmu metafisika lainnya.


Namun tahukah anda bahwa definisi dan arti pengijazahan dan atau pengisian keilmuan metafisika baik itu hizb, asmak, mantra dan lainnya memiliki arti yang berbeda.


Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan perbedaan antara "pengisian" dan "pengijazahan" pada suatu keilmuan sesuai apa yang saya pahami, tanpa bermaksud menyinggung atau merendahkan orang lain. Artikel ini hanya sebatas pengetahuan saja agar kita faham arti perbedaan adri dua kata tersebut.


Pengijazahan Suatu Keilmuan


Dalam dunia metafisika sering kita dengar kata pengijazahan, arti ijazah itu sendiri bisa dibilang wewenang atau hak, sama seperti kita sekolah demi mendapat ijazah atau hak atas status kita sebagai murid sekolah atau perguruan tinggi tertentu.


Pengijazahan dalam dunia metafisika tak lain adalah diberikannya wewenang kepada kita atas amalan seseorang entah itu Ulama', Syekh, Kyai, Paranormal, Bomoh alias Dukun, Ustad atau lainnya, artinya pemilik amalan tertentu (hizb, asmak dll) telah memberikan ijinnya kepada kita untuk mengamalkan amalan yang dia miliki untuk diamalkan oleh kita.


Jadi bisa dibilang pengijazahan hanya sebatas diberikannya hak untuk kita amalkan tanpa adanya pengisian atau transfer energi. Dan syarat orang yang mengijazahkan keilmuan ini yaitu pemilik ilmu harus pernah mengamalkan ilmu yang di ijazahkan walaupun hanya 1x saja seumur hidup, jika pemberi ijazah belum pernah mengamalkan amalan yang di ijazahkan sama sekali itu tidak lagi disebut pengijazahan tetapi sebatas memberikan informasi kepada kita. Logikanya bagaimana seorang guru menyarankan muridnya untuk belajar suatu keilmuan tetapi gurunya sendiri belum pernah memahami atau bahkan menguasai keilmuan tersebut, resikonya apa dan bagaimana, kesalahan otomatis guru tidak bisa menjawabnya karena dia sendiri belum tahu plus minus dari ilmu tersebut.


Pengisian Suatu Keilmuan


Dilihat dari kalimatnya "pengisian suatu keilmuan" nampaknya tak ubahnya mengisi air dalam gelas atau mengisi suatu benda kedalam wadah. Kok bisa bisa ilmu di isikan? hebat dunk dukunnya bisa mengisi keilmuan, kalau gitu aku juga minta di isikan ilmu metamatika atau fisika biar gak usah belajar..!!!


Tidak seperti itu pemahamannya, pengisian suatu keilmuan bukanlah mengisi keilmuan jadi seperti mengisi ilmu matematika langsung dimasukkan tanpa belajar, kalau mengisi keilmuan seperti ini bisa mana mungkin ada orang bodoh semua pasti pintar.


Lantas bagaimana maksudnya?


Pengisian suatu keilmuan (hizb, asmak dll) pada dasarnya yang di isikan adalah energi mentahnya (bisa dibilang khadamnya) atau cuman sebatas energi (aura panas atau dingin) dari keilmuan tersebut, jadi bukan di isikan utuh keilmuan.


Seperti kita dengar kata mie instan, makanan instan dan segala instan-instan yang lainnya, apakah dengan kata dan definisi "makanan instan" maka makanan tersebut langsung siap di makan? seperti mie instan. apa mungkin kita beli langsung dimakan, tanpa diolah? tentu tidak meskipun makanan tersebut sudah siap saji (instan) tetap harus kita kelola sesuai petunjuk dari merk produk tersebut seperti di masak sekian menit, campur bumbu dan petunjuk lainnya.


Begitu juga dengan pengisian keilmuan metafisika, walaupun energi amalan, wirid atau do'a dimasukkan tentunya harus di kelola agar ilmu yang di isikan bisa dinikmati dan tidak hambar, lantas bagaimana mengelolanya? tentunya yang bisa menjawab adalah masing masing pengisi keilmuan.


Dan pengisian keilmuan ini bisa menjadi aktif bisa juga menjadi pasif, aktif dengan kata lain energi yang diisikan bisa digunakan kapanpun ketika kita menginginkannya, dan pasif artinya kekuatan yang diisikan hanya akan keluar ketika dalam keadaan tertentu semisal dalam keadaan bahaya, terpept, terpojok dan lain sebagainya.


Nah... sekarang kita jadi tahu perbedaan dari kata "pengijazahan dan pengisian" yang sering diiklankan oleh paranormal, jadi jangan salah tafsir pengijazahan yaitu diberikannya hak kepada kita agar kita mengamalkan keilmuan mereka, dan mereka pemilik keilmuan tidak mengisikan energi keilmuan tersebut kepada kita.


Dan pengisian yaitu kita di isikan energi dari amalan atau do'a tertentu agar kita memiliki kemampuan dari kekuatan ilmu tersebut, umumnya pengisian disertai pengijazahan yaitu kita di beri energi kekuatan amalan dan diberikan hak untuk mengamalkan amalan tersebut agar energi yang diisikan semakin kuat, tetapi ada juga yang pengisian tanpa disertai pengijazahan yaitu kita hanya diisi energi (seperti kebal) tetapi tidak diberi amalannya, jadi cuman diberi energinya saja.


Lantas mana yang paling baik, pangijazahan, pengisian biasa atau pengisian disertai ijazahan? tergantung kondisi, semua bisa mengatakan ijazahan terbaik, pengisian terbaik atau bahkan pengisian dngan ijazahan yang terbaik, namun bagi saya pribadi pengisian dan ijazahan itu yang paling baik karena disamping kita sudah memperoleh energi amalan, kita tinggal meneruskan dengan mewiridkan amalan, kalaupun dilakukan tirakat keilmuan tertentu maka pengisian yang disertai pengijazahan lebih cepat berhasil daripada pengijazahan biasa.





























Sunday, March 8, 2009

Mata Bathin

CARA MENAJAMKAN MATA BATHIN

CARA MENAJAMKAN MATA BATHIN

Seluruh kekuatan yang ada didunia ini, bersumber dari kuasa Allah SWT. Segala usaha pencapaian manusia dalam meningkatkan konsentrasi batinnya kepada Allah, akan memberikan konsesi yang besar berupa pengetahuan dan kemampuan melebihi rata-rata orang lain.

CARA MENAJAMKAN MATA BATIN

Mata Batin atau dalam Istilah Tasawuf Al Bathinah merupakan Indera keenam yang Allah berikan kepada setiap manusia, Mata Batin ibarat kaca yang dapat melihat sesuatu (bercermin) atau ibarat pisau tumpul yang dapat diasah sampai tajam sehingga dapat memotong sesuatu benda.

Setiap manusia mempunyai mata batin yang asal mulanya Allah ciptakan bersih tanpa ada noda sedikitpun tetapi kemudian dinodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian.

Ketika kita masih kecil mata batin kita masih bersih sehingga dapat melihat hal-hal yang ghoib dan mudah menangkap Ilmu Pengetahuan dengan mudah tetapi setelah kita besar mata batin kita sudah ternodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi hal-hal yang ghoib (tertutup), tempat mata hati adalah Qalbu ( hati nurani ) yang selalu berubah setiap saat sesuai dengan perbuatan manusia sehari-hari jika berbuat jahat akan lupa kepada Allah maka Qalbu itu menjadi kotor dan jika berbuat baik atau berzikir Qalbu itu akan bersih kembali.

Dalam Hadist Nabi disebutkan : “Hati manusia itu ibarat sehelai kain putih yang apabila manusia itu berbuat dosa maka tercorenglah / ternodailah kain putih tersebut dengan satu titik noda kemudian jika sering berbuat dosa lambat-laun sehelai kain putih itu berubah menjadi kotor / hitam”. Jika hati nurani sudah kotor maka terkunci nuraninya akan sulit menerima petunjuk dari Allah.

Ada Empat Tahapan Untuk Menajamkan atau Membersihkan Mata Batin :

Pertama, Mengosongkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, benci, dan dari sifat keduniawian.

Kedua, Membuang daya khayal yang mengganggu keyakinan hati kemudian berpikir tentang hal-hal yang ghoib yang kita ketahui.

Ketiga, Mendawamkan ( Kontinue ) sholat dan berzikir pada malam hari karena kesepian malam dapat menambah kekhusuk-an hati.

Keempat, Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah yaitu : mencintai Allah dari segala-galanya selalu Munajad ( mohon pertolongan Allah ), dan Istikharoh ( meminta petunjuk dari Allah SWT )

LANGKAH-LANGKAH MEMPERKUAT CAHAYA BATHIN

Ada beberapa langkah yang memiliki pengaruh positif terhadap kecemerlangan Cahaya Batin manusia, yaitu :

> 1. Zikir

> 2. Do’a

> 3. Shalawat Nabi

> 4. Makanan Halal dan Bersih

> 5. Berpantang Dosa Besar

> 6. Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak

> 7. Bersedekah ( Dermawan )

> 8. Mengurangi Makan dan Tidur

> 9. Zikir Kalimah Toyyibah

> 10. Mengenakan Wewangian

Beberapa hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya Allah seseorang akan memiliki cahaya/kekuatan batin yang kuat sehingga apa yang terprogram dalam hati akan cepat terlaksana.




Gebyar Seni Budaya di Batam




acara hiburan banyak dimunati para pengunjung

kurang lebih setiap hari
GEBYAR SENI BUDAYA
di batam 700 orang
sedang 20 % pengunjung ,
menggunakan jasa para normal
80 % pengungjung melihat hiburan
telah berlangsung IPB
menggelar acara atraksi
dari acara pembukaah sampai tanggal 9 peb di hari yg ke 4
dengan atraksi yg spectakuler

paranormal yang bergabung dalam acara tersebut adalah
10 paranormal batam 6 paranormal jawa
DI GEBYAR SENI BUDAYA DAN PENGOBATAN ALTERNATIF

Salah satu gambar yang akan di tampilkan saat
acara di mitra mall

manusia langka mirip Genderuwo

akan heboh saat anda menyaksikan acara tersebut
masih banyak lagi yang menarik ..
banyak misteri dan mistik disana

saksikan segera di mirta mall batuaji

Paranormal Mas Zali



MasZali santet Ayam di mitra mall

Paranormal mas Zali

Pertunjukan mas Zali dengan Ilmu santet
para penonton menyaksikan
mas zali sedang melalukan santet
yang menjadi ujicoba santet adalah ayam

setelah ritual dijalani trus mas zali
langsung masukkan paku kedalam tubuh ayam

apa yang terjadi

paku tersebut langsung masuk ketubuh ayam
pentas yang satu ini jangan pernah anda tirukan
ketangguhan mas zali dalm ilmu santat.
ayam yang sudah disiapkan .
langsung kena santet
untuk membuktikan apa itu benar benar terjadi maka ayam tersebut langsung di potong
apa yang ter jadi ?....

terbukti didalam tubuh ....
ada paku itu lah pembuktian tersebut

Paranormal low profile

ki nanto konsultan paranormal yang kini semakin banyak di kunjungi masyarakat
selalu banyak peetanyaan di kalangan paranormal

praktek sehari hari ki nanto
dari pagi hingga malam

ki nanto yang juga melayani
pengobatan non medis masih juga sempat ..meluangkan waktu untuk

mengadakan kunjungan ke ASSALAM CAHYA BUWANA,



ki nanto konsultan paranormal yang kini semakin banyak di kunjungi masyarakat
selalu banyak peetanyaan di kalangan paranormal

praktek sehari hari ki nanto
dari pagi hingga malam

ki nanto yang juga melayani
pengobatan non medis masih juga sempat ..meluangkan waktu untuk

mengadakan kunjungan ke ASSALAM CAHYA BUWANA,

Paranormal yang low profile


MAS ZALLI MEMBUKA PRAKTEK DI MITRA MALL

GEBYAR SENI BUDAYA PENGOBATAN ALTERNATIF
DIMITRA MALL

salah satu yang tampil dan banyak dikunjungi
penonton

mas zali.
yang praktek
dengan ilmu ilmu

penyembuhan
baik medis atau non medis

pengisian tenaga dalam
untuk pagar didiri atau untuk
penglaris , juga pengasihan
mas zali jagonya

Monday, March 2, 2009

Bulan Ramadhan buat bangsa Jan

Kependudukan Bangsa Jin Menyambut Bulan Ramadhan

Ditulis oleh mystys di/pada Maret 13, 2008

Oleh : Idris Nawawi

Kekhusyukan dan kekhidmatan bangsa jin dalam menyambut bulan suci Ramadhan sungguh teramat menakjubkan. Seperti apakah gambarannya…?

Semerbak wangi kasturi yang dihembuskan lewat semilir angin surgawi, memancarkan cahaya nuraniyah semua sifat alam, sebagai suatu penghormatan dari seluruh mahluk yang diciptakanNya. Semesta alam bertahmil dan bertahmid dalam kebesaranNya, menyambut datangnya bulan suci yang penuh pahala dan keberkahan.
Keindahan dan kemuliaan di dalam bulan ini sesungguhnya sebagai pengangkat derajat bagi semua hamba yang beriman. Para malaikat, ahli surga, bangsa jin serta para manusia saling berlomba dalam mengisi keimanan hati lewat pujian serta lantunan ayat suci Al Qurían, yang menggema keberbagai belahan jagat raya.
Malam Lailatul Qodar dengan sejuta kenikmatan, menjelma pula turun ke bumi di bulan nan mulia ini. Semua malaikat bersujud syukur mendo’akan semua manusia agar di hari akhir nanti, mereka mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW.Dari berbagai kenikmatan yang ada di bulan suci Ramadhan, Allah SWT juga memberikan keistimewaan bagi para ahli siksa kubur. Konon, mereka yang di masa hidupnya sebagai seorang durjana, munafik, para dholim dan sebagainya, dan dari kekhilafan yang mereka perbuat sehingga Allah SWT menyiksanya dengan panasnya api neraka serta cambuk ganas sang malaikat Munkar dan Nakir, namun berkat kesucian dan safa’at bulan suci ini, mereka semua diangkat dan diberhentikan dari semua kepedihan siksa kubur.
Lantas, untuk siapakah bulan sejuta pahala ini diciptakan? Tentu tiada lain, untuk semua makhluk yang banyak berbuat maksiat, tarutama dalam hal ini adalah jin dan manusia. Karena sesunggunya Allah SWT sangat mencintai semua hambanya agar terhapus segala dosa dan kesalahan, maka Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang menghadirkan bulan suci yang penuh syafa’at ini. Semoga kita semua terhindar dari azab siksa kubur yang sangat mengerikan.
Dalam Al Qur’an Allah SWT menerangkan firmanNya lewat sebuah ayat yang berbunyi: “WAMAA KHOLAKTUL JINNA WAL INSA ILLAA LIYA’BUDUUN.” Yang kurang lebih artinya: “Sesungguhnya Allah menciptakan adanya makhluk bumi antara jin dan manusia tiada lain hanya untuk beribadah kepadaKu.”
Dari arti ayat tersebut sudah jelas sekali bahwa baik bangsa jin maupun manusia banyak sekali kekurangan dalam hal beribadah, sehingga Allah SWT memperingatkan keduanya untuk selalu beriman, bertakwa, dan selalu berada di jalan yang di ridhoiNya.
Kini pertanyaannya, samakah ibadahnya antara bangsa jin dengan manusia itu?
Dalam hal ketakwaan maupun ibadah, semua tidak ada perbedaan. Dengan kata lain, baik bangsa jin maupun manusia sama memegang hukum Islam dari ajaran Nabiyullah Muhammad SAW, yaitu akidah syara’iah dan akidah tauhid. Hanya saja karena keterbatasan dari perbedaan kondisi alam dan dimensi kehidupan, maka membuat manusia seperti kita tidak pernah mengerti akan segala aktifitas bangsa jin, karena memang makhluk yang tidak kasat mata.
Kisah-kisah mengenai bangsa jin sendiri banyak disinggung di berbagai “Kitab Kuning,” atau buku-buku Islam karangan para ulama di abad pertengahan. Salah satu di antaranya adalah dalam Tafsir Sowi.
Dalam kitab tersebut, tepatnya pada halaman 252 diterangkan asal-usul dari bangsa jin. Mereka berasal dari keturunan bangsa iblis atau Banul Jan yang tercipta dari sebuah bara api. Dari kelammnya keturunan atau moyang mereka, Allah SWT memberikan nilai lebih bagi bangsa jin yang telah insyaf atau bertaubat kepadaNya.
Di antara kelebihan tersebut, semua bangsa jin yang boleh bertaubat mereka tak akan lagi berbuat dholim kepadaNya, dan semua tergolong ahli surga di kemudian hari nanti, bersama dengan pengikut setia Kanjeng Rasullah SAW.
Kisah ibadahnya bangsa jin memang sulit dibuktikan karena bersifat gaib. Namun tentunya, bagi orang-orang pilihan mudah saja untuk masuk dan melihat keberadaan alam jin beserta para penghuniya. Semua akibat kemampuan supranaturalis mereka, tentunya.
Disamping itu, ada juga orang-orang tertentu yang diberi hidayah oleh Allah SWT, sehingga tanpa melalui proses belajar dirinya bisa berinteraksi dengan bangsa jin. Memang, kasus semacam ini sangatlah langka.
Sebagai pembuktian tentang ibadahnya bangsa jin, Penulis kali ini akan menceritakan sepenggal kisah nyata yang saya alami sendiri. Perisnya berlangsung pada tahun 1999 silam, tepatnya tujuh hari sebelum menjelang tibanya bulan Ramadhan nan suci mulia.
Pada waktu itu, kehidupan Penulis memang tengah karut marut dalam perekonomian. Akibat usaha perniagaan batik yang jatuh pailit terbadai krisis ekonomi, banyak sekali utang kepada klien yang belum dapat terlunasi. Akibatnya, aku selalu dicari oleh beberapa penagih. Karena kondisi tersebut, ditambah lagi akibat kehidupan yang tiada seimbang, maka akhirnya membuatku nekad untuk menjalani ritual mendatangkan dana gaib yang pernah diajarkan oleh seorang guru ilmu gaib kepadaku.
Mulanya, Penulis memang sedikit ragu untuk melakukan ritual nyleneh yang sulit dibuktikan keabsahannya ini. Namun, tekanan demi tekanan yang datang bertubi-tubi, toh akhirnya memaksa saya untuk berbulat tekad. Pada suatu hari, kusiapkan berbagai sarana untuk pemanggilan gaib. Agar bertambah khidmat, sengaja kupinjam juga rumah kosong kepunyaan temanku yang sudah lama tidak ditempati karena rusak.
Singkat cerita, malam itu dengan tanpa penerangan sedikitpun, Penulis memulai ritual dengan suatu tekad mencapai keberhasilan. Sebelum mendapatkan sesuatu, aku berjanji pada diri sendiri akan terus berpuasa siang maupum malam, sehingga apa yang kupinta bener-bener menjelma di hadapanku.
Menjelang malam yang ketiga, sebuah sinar terang tiba-tiba masuk di kamar tempatku berkhalwat. Lambat laun, cahaya tersebut menjelma menjadi dua sosok manusia berusia tua. Ya, mungkin usianya sekitar 60 tahunan. Penampilan mereka sangat bersahaja.
Mereka memberi salam kepadaku, dan aku menyambutnya dengan takzim. Lalu, mereka berbicara dengan penuh wibawa, sehingga membuatku tertegun dan tidak bisa berkata walau sepatahpun.
“Wahai anak manusia, jangan kau teruskan untuk meminta yang bukan menjadi milikmu. Ingat, bulan suci akan datang, sambutlah dengan kekhusukan beribadalah!” Kata Bapak yang satu.
“Wahai anak manusia, jangan kau kotori bulan yang penuh kesucian ini dengan keduniawian yang tiada berpahala. Ingat, keagungan bulan suci ini lebih nikmat dan lebih besar pahalanya dibanding dengan semua alam semesta!” Kata Bapak yang satunya.
Begitulah kurang lebih kata-kata mereka, dan setelah itu mereka raib dari pandanganku.
Setelah raibnya mereka, Penulis baru tersentak kaget. Ternyata semua yang terjadi bukanlah hanya mimpi, melainkan kenyataan. Dengan Kebesaran dan KemahakuasaanNya, Allah SWT telah mempertemukan aku dengan kedua makhlukNya yang agung itu.
Tapi benarkah apa yang dikatakan oleh kedua sosok Bapak yang baru belakangan kuketahui sebagai utusan dari bangsa jin itu, bahwa keduniawiaan yang kuharapkan sesungguhnya tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan nikmat berpuasa di bulan Ramadhan?
Sifat-sifat kemanusiaan Penulis selaku manusia yang serakah dan selalu penasaran ternyata meragukan perkataan bijak itu. Ya, walau saya sudah diperingati agar jangan meneruskan ritual mengambil dana di alam gaib, namun pada akhirnya saya tetap saja membandel.
Dengan benak yang kotor dan penuh hasrat duniawi, saya kemudian malah menterjemahkan bahwa kedatangan kedua sosok menyerupai Bapak-bapak tadi, yang tentu saja berasal dari bangsa gaib, adalah suatu cobaan bagi seorang ritualis. Dan hal tersebut sebagai pertanda keberhasilan yang akan diraih.
Setelah berpikir demikian, tepatnya sekitar setengah jam setelah fenomena gaib itu terjadi, maka pada malam yang sama penulis kembali melakukan ritualnya. Bahkan kali ini dengan semangat yang kian membara, karena merasa yakin bahwa keberhasilan sudah nampak di depan mata.
Mungkin karena sikapku yang menentang ini, maka membuat kedua mahluk dari alam lain itu sangat marah kepadakku. Buktinya, baru sekitar 10 menit aku memulai ritual dengan melafadzkan mantera-mantera dan dzikir, maka tiba-tiba kedua sosok makhluk itu mengangkat tubuhku, lalu membawaku terbang dengan kecepatan seperti layaknya kilat.
Tak dapat Penulis lukiskan dengan kata-kata bagaimana kecepatan dan suasana perjalanan itu. Yang pasti, ternyata mereka membwaku ke sebuah alam padang pasir yang dipenuhi oleh berjuta manusia, atau setidaknya makhluk-makhluk yang menyerupai manusia.
Penulis terpana melihat suasana yang serba aneh dan menakjubkan itu. Terlebih ketika kudengar gemuruh suara mereka melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an, yang sepertinya menggema ke seluruh jagat raya. Sikap mereka yang khusyuk dan tawadhu membuat hatiku tergetar, sehingga tak terasa air mataku jatuh menitik. Betapa indah perkumpulan para jamaah yang mendambakan makna syafaat itu. Setidak kulihat jelas dari raut muka para jemaah itu yang seluruhnya bercahaya kemilau.
Di saat Penulis diajak berjalan-jalan di antara para jamaah itu, saya juga melihat para ibu serta anak-anak yang ikut bergerombol bersama kaum lelaki dewasa. Mereka semuanya melantunkan Sholawat badar, serta menyambut gempita dengan seruan: “marhaban ahlan ya syahru romdhon min afdholin niímat”, yang artinya: “Selamat datang wahai bulan suci ramadhan yang penuh kenikmatan.”
Dari perhelataan akbar para jamaah yang seluruhnya berpakaian putih kemilau itu, penulis kemudian dijak oleh kedua orang yang membawaku, yang kemudian kuketahui ternyata bernama Muhammad Suaib Al Bar’ah dan Muhammad Ya’kub Al Ajro, ke sebuah masjid yang sangat indah. Karena begitu indahnya sehingga sulit bagiku untuk melukiskannya dengan kata-kata. Yang pasti, masjid ini kemilau dihiasi oleh batu-batu alam yang seumur hidup tak pernah kulihat di alam dunia ini.
Yang membuatku semakin takzim, sehingga air mataku tak pernah berhenti menitik, adalah ketika kulihat orang-orang di dalam masjid itu seluruhnya terdiam sambil menunduk khusyuk. Mereka sepertinya sedang terlena dalam indahnya pendekata diri pada Sang Maha Kuasa, Allah SWT.
Setelah diajak berkeliling masjid yang indah tiada tara itu, Muhammad Suaib Al Bar’ah dan Muhammad Ya’kub Al Ajro, yang keduanya di alam jin memiliki kedudukan sebagai ulama, kembali menarik tanganku, lalu membawaku kembali terbang dengan kecepatan laksana kilat. Sekejap kemudian, Penulis merasakan sekujur tubuh menjadi dingin. Aneh, saat membuka mata, ternyata kudapatkan diriku berada di dekat sungai di sebuah perkampungan kumuh yang ada di pinggiran Cirebon. Waktu itu keadaan masih tengah malam buta.
Mengapa aku tidak kembali di salah satu kamar di dalam rumah kosong milik temanku yang semula kujadikan tempat berkhalwat? Mengapa aku dikembalikan oleh Muhammad Suaib Al Bar’ah dan Muhammad Ya’kub Al Ajro ke alam nyata dengan mengambil lokasi di tengah perkampungan kumuh dan di tepi sungai yang berair sangat kotor?
Kenyataan inilah yang membuatku tersadar bahwa sesungguhnya kenikmatan yang utama adalah kemampuan untuk mengendalikan hawa nafsu, sehingga apapun yang sedang kita hadapi akan selalu terasa nikmat dibuatnya. Perkampungan kumuh agaknya dimaksudkan bahwa masih banyak anak manusia yang keadaannya lebih buruk dariku. Sedangkan sungai comberan rupanya sebuah simbol bahwa kehidupan ini seperti air bening, yang akan kotor dengan sendirinya bila kita memang mengotorinya dengan dosa-dosa.
Tengah malam nan pekat itu, dengan sisa-sisa tenaga yang kumiliki, aku pulang ke rumahku yang amat bersahaja dengan berjalan tertatih-tatih. Kedatanganku langsung disambut isak tangis keluarga dan isteri tercinta. Kata mereka, sudah dua hari aku menghilang.
“Sewaktu aku mengantar makanan dan minuman untuk Kakang berbuka puasa, ternyata Kakang sudah tidak ada lagi di rumah itu. Karenanya kami semua panik mencari-cari Kakang!” Demikian cerita isteriku.
Subhanallah! Hanya kalimat suci ini yang meluncur dari mulutku. Mengapa perjalanan yang terasa amat singkat itu ternyata telah memakan waktu 2X24 jam di alam manusia? Hanyalah Allah-lah yang tahu jawabannya.
Dua hari Penulis menjelajahi ke alam jin dan melihat suasana mereka menyambut Ramadhan, kuyakini sebagai sebuah hidayah Allah SWT yang senantiasa memberi keberkahan kepada makhlukNya. Intinya, aku jadi paham akan segala kehidupan alam jin. Dan pada akhirnya peristiwa gaib ini membuatku semakin takwa dan tawadhu kepadaNya. Ya, Inya Allah…!